Alam Parahyangan tak cuma mengilhami degung, musik tradisional Sunda. Atau cuma menginspirasi lahirnya angklung, alat musik perkusi dari bambu. Kawasan “tempat bermain para dewa” ini juga masih mengilhami seniman Bandung kontemporer, khusunya dalam bidang musik.
Bandung melahirkan banyak penyanyi dan grup musik besar berkaliber nasional. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Bandung. Dulu ada Trio Bimbo dan The Rollies. Belakangan muncul mengikuti jejak dari sini: Noah, The Groove, Gigi, SM*SH, Burgerkill, /rif, Kahitna, The Rollies, Cokelat, Pas Band, Mocca, T-Five, dan The Changcuters.
Band-band indie juga marak di sini, termasuk salah satu yang belakangan go internasional, yaitu The Sigit.
Dari sejak 1970-an, sejumlah penyanyi dan bintang film bermekaran dari Bandung: Ruth Sahanaya, Nazril Irham, Rita Effendy, Dira Sugandi, Cita Citata, Rieka Roslan, Tamara Bleszynski, Salman Aditya, dan Sammy Simorangkir. Lebih belakangan: Sherina Munaf, Nita Thalia, Meriam Bellina, Shinta Dewi, Isyana Sarasvati, Dewi Lestari, dan Novia Kolopaking. Juga: Nicky Astria dan Nike Ardilla.
Pelukis dan pematung terkenal yang besar di sini: hendra Gunawan, Ahmad Sadali, Jeihan, Sunarya dan I Nyoman Nuarta. Di masa lalu juga mengilhami sastrawan seperti Abdul Muis yang juga tokoh pergerakan. Muis menulis novel Salah Asuhan dan menerjemahkan sejumlah novel klasik internasional.
Gairah seni Bandung akan makin meluap ketika kota ini menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2018 nanti. n