Ketika mendengar kata parahyangan, pasti anda akan langsung terpikir dengan provinsi jawa barat. Jawa barat memang disebut sebagai bumi parahyangan. Kata ini berasal dari bahasa belanda preanger. Parahyangan merupakan wilaya pegunungan di jawa barat dan memiliki kebudayaan sunda didalamnya. Wilayah ini meliputi kabupaten tasikmalaya, ciamis, sumedang, garut, bandung. Cimahi, sukabumi, cainjur dan bogor. Banyak orang yang percaya, kalau daerah parahyangan merupakan tempat tinggal para dewa.
Sejarah Parahyangan
Rahyang berarti sebuah roh dewa yang menempati daerah yang tinggi atau luhur. Jadi parahyangan terdiri dari kata para yang artinya jamak dan hyang yang berarti dewa. Jadi tempat tinggal untuk para dewa. Sejak adanya kerajaan sunda, wilayah pegunungan jawa barat memang sudah dianggap menjadi tempat yang suci. Dalam sejarahnya daerah parahyangan dari sungai cisadane di sebelah barat dan sungai cipamali di sebelah timur. Untuk daerah cirebon dan pakuan pajajaran masih belum masuk. Pada tahun 1579-1580, kerajaan parahayngan di runtuhkan ole kesultanan banten. Lalu terbagilah menjadi dua bagian yaitu kerjaan galuh dan kerajaan sumedang larang.
Kerajaan parahyangan juga pernah takluk di tangan kerajaan mataram. Setelah prabu geusan ulun meningal, kekuasaan sumedang larang langsung diwariskan ke anak tirinya yaitu raden aria suriadiwangsa. Pada tahun 1620, aria suriadiwangsa memilih menyerahkan kerajaanya ke mataram, karena adanya tekanan dari tiga kekuasaan. Sejak saat itu kerajaan sumedang larang diubah menjadi sumedang dan masuk ke kekuasaan mataram. Ketika kekuasaan parahyangan dikuasai oleh pangeran rangga gede, beliau tidak mampu untuk memenuhi serangan dari banten. Sampai akhirnya rangga gede ditahan di mataram.
Ada banyak hal yang terjadi di kerajaan parahyangan ini. bahkan ketika dipati ukur memberontak. Lalu parahyangan dibagi menjadi empat kabupaten. Ada sumedang, sukapura, bandung dan parakan muncang. Sejak saat ini wilayah semakin parahyangan semakin berkembang. Karawang akhirnya menjadi kabupaten sendiri. pada tahun 1757, kerajaan parahyangan takluk dibawah kekuasaan VOC. Pada tanggal 15 november 1684, voc mengangkat para pemimpin priangan untuk memimpin wilayahnya masing-masing. Lalu pada tahun 1706, voc mengangkat pangeran aria cirebon untuk menjadi bupati kumpeni. Dia memimpin dan mengawasi bupati di parahyangan.
Cakupan Wilayah Parahyangan
Parahyangan tidak mencakup semua daerah di jawa barat. Tapi hanya bagian pegununganya saja. dari wilayah kabupaten bandung, cianjur, garut, sumedang, ciamis dan tasikmalaya. Luas keseluruhan mencapau 21.524 km persegi. Untuk wilayah dibagian utara berbatasan dengan daerah purwakarta, karawang, indramayu dan subang. Untuk wilaya selatan berbatasn dengan wilayah kuningan, majalengka, dan jawa tengah. Sebelah barat berbatasan dengan sukabumi dan bogir, lalu bagian timur berbatasan dengan sungai cintaduy, dan bagian selatan berbatasan dengan samudera indonesia.
Daerah parahyangan ada yang dataran rendah, gining dan bukit-bukit. Ada beberapa gunung yang melalui wilayah ini. ada gunung ciremai, gunung gede, gunung masigit, gunung kancana, gunung halimun, gunung salak, gunung burangrang, gunung tangkupan perahu, gunung bukit tunggul, gunung malabar, bgunung calancang dan bebragao jenis gunung lainnya. inilah yang membuat wilayah parahyangan subur dan bagus untuk bercocok tanam. Menjadi alasan kenapa parahyangan dinamakan tempat tinggal para dewa.
Di zamannya, parahyangan menjadi tempat dengan hasil bumi paling bagus. terutama sebagai penghasil kopi. Sampai saat ini pun, daerah parahyangan masih menjadi daerah yang subur dan berlimpah hasil bumi. Semua sejarah tentang parahyangan terdapat di naskah sunda.